Sabtu, 17 September 2011

TRANSISTOR


       Transistor adalah komponen semikonduktor yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara,sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikan rupa sehingga berfungsi sbagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainya.
  1. Jenis transistor menurut susunan kakinya
    Ada 2 jenis transistor berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET). Berikut ulasan 2 jenis transistor tersebut:
  1. BJT (Bipolar Junction Transistor)
Transistor jenis ini merupakan transistor yang mempunyai dua dioda, terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada 3 terminal. Ketiga terminal tersebut adalah Emiter (E), Kolektor (C), Basis (B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik.
  1. FET (Field Effect Transistor)
Transistor FET dibagi menjadi 2 macam, yaitu junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Dari sisi fungsi, hal ini membuat N_channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode.
  1. Jenis transistor menurut jenis kutub kakinya
Ada 2 jenis transistor menurut kutubnya yaitu :
  1. NPN (Negativ-Positif-Negativ)
  2. PNP (Positif-Negativ-Positif )

    >> Simblo transistor
    Simbol Transistor BJT

    Simbol Transistor JFET

    >>Bentuk Transistor

    Berbagai Bentuk Transistor
    salah satu transistor FET
    salah satu jenis transistor BJT
    >>Menguji Transistor Jenis NPN
    • Arahkan saklar ke posisi Ωx100;
    • hubungkan pencolok hitam pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus menyimpang ke kanan. bila pencolok merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi. Hubungkan pencolok merah pada Basis dan pencolok hitam pada Kolektor, jarum seharusnya tidak menyimpang, dan jika pencolok hitam di pindah ke Emitor, jarum juga harus tidak menyimpang;
    • Arahkan saklar pada 1k;
    • Hubungkan pencolok hitam pada Kolektor dan merah pada Emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan. Jika dibalik, jarum harus tidak menyimpang. Jika salah satu peristiwa itu tidak terjadi, kemungkinan transistor rusak.

    >>Menguji Transistor Jenis PNP
    • Arahkan saklar ke posisi Ωx100;
    • hubungkan pencolok merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus menyimpang ke kanan. bila pencolok merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi. Hubungkan pencolok merah pada Basis dan pencolok hitam pada Kolektor, jarum seharusnya tidak menyimpang, dan jika pencolok hitam di pindah ke Emitor, jarum juga harus tidak menyimpang;
    • Cara di atas juga dapat digunakan untuk mengetahui mana kaki B / C / E suatu transistor;
    • Arahkan Ke VDC untuk memperkirakan bahan transistor. pengujian dapat dilakukan pada kaki basis dan emitor, jika voltase yang dhasilkan 0,2V, kemungkinan dari bahan germanium. Jika nilai voltase 0,6V, kemungkinan dari bahan silicon.
     
    >>Menguji Transistor Jenis FET
    • Arahkan saklar ke posisi Ωx100
    • Hubungkan pencolok hitam pada Source dan merah pada Gate. JIka jarum menyimpang, jenis FET adalah kanal P dan jika tidak, FET adalah kanal N.
    • arahkan saklar pada x1k atau x10k, potensio harus minimum dan resistansi harus kecil. Jika potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Jika peristiwa ini tidak terjadi, kemungkinan FET rusak.